Rabu, 17 November 2010

kasih masih ada

Jumat, 05 November 2010

Galeri sabu raenalulu







PDAM Sesuaikan Tarif Air di Sabu

Manajemen Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang mulai mengenakan penyesuaian tarif air minum bagi masyarakat pelanggan yang ada di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua. Penyesuaian tarif air dari harga dasar sebelumnya Rp 1.500,00/meter kubik menjadi Rp 2.000/meter kubik.

Penyesuaian tarif bagi pelanggan PDAM di Kabupaten Sabu Raijua itu mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bupati Kupang Nomor 123/Kep/HK/2010 tentang penyesuaian tarir air PDAM Kupang.

Pjs. Dirut PDAM Kupang, Ir. Joao Mariano, CES, menjelaskan hal ini melalui Kabag Humas dan Pelayanan PDAM Kupang, Jusuf K Nope, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/9/2010).

"Saya baru kembali dari Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua untuk bertemu dengan Penjabat Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si, dan Pak Ketua DPRD Sabu, Drs. Ruben Kaledipa, untuk melaporkan tentang adanya penyesuaian tarif air minum PDAM bagi masyarakat pelanggan yang ada di kabupaten ini. Penyesuaian tarif ini mengacu pada SK Bupati Kupang," jelas Nope.

Dia menjelaskan, penyesuaian tarif air minum PDAM bagi pelanggan di Kabupaten Sabu Raijua karena dua unit PDAM yang ada di kabupaten itu, masing-masing PDAM Unit Seba di Sabu Barat dan PDAM Unit Bolou di Sabu Timur masih merupakan bagian dari manajemen PDAM Kabupaten Kupang. Karena itu, pemberlakuan penyesuaian tarif baru ini pun selain diberlakukan bagi pelanggan PDAM yang ada di Kupang, juga bagi pelanggan yang ada di Pulau Sabu.

Dia mengaku saat bertemu Penjabat Bupati Sabu Raijua, Thobias Uly, didampingi Asisten I, Yulius Uly, para pejabat ini sangat merespon masukan yang disampaikan manajemen. Namun mereka minta agar kenaikan tarif air PDAM harus diikuti peningkatan pelayanan kepada masyarakat pelanggan.
"Pak penjabat bupati dan Pak Ketua DPRD Sabu minta agar manajemen PDAM memperhatikan ketersediaan stok bahan bakar minyak untuk mengoperasikan pendistribusian air kepada pelanggan. Pasalnya, selama ini hambatan operasional PDAM Unit Sabu pada ketersediaan BBM," jelas Nope.

Dia mengakui jumlah pelanggan PDAM di Sabu Raijua sekitar 400-an, baik di Unit Seba maupun di Unit Bolou. "Untuk operasional dari sumber mata air Menia dan sumber air Depe menggunakan sistem gravitasi. Namun untuk melayani pelanggan dari sumber air Meni harus dibantu mesin pompa. Sedangkan dari sumber air Depe langsung gravitasi ke Kota Seba. Dan sumber air Bolou menggunakan mesin pompa untuk melayani pelanggan di sekitar wilayah Sabu bagian timur

KELANGKAAAN BBM

Diseba, kelangkaan bbm mencapai puncak pekiknya, kadang 1 botol aqua tanggung harga nya mencapai Rp.10.000 dan 1 botol aqua besar mencapai Rp.20.000, mengapa bisa terjadi kelangkaan ? banyak orang yang beli minyak (bensin maupun minyak tanah ) dalam ukuran besar, kemudian ditimbun dan apabisa masyarakat pada teriak mencari minyak mereka mengeluarkan dan menjual dengan harga melambung tinggi.
kasian warga sabu ...
untuk pejabat disabu tolong diperhatikan hal tersebut diatas

Jalan Kota Seba Rusak Berat

Ruas jalan raya dalam wilayah Kota Seba, Ibukota Kabupaten Sabu Raijua, rusak berat. Umumnya jalan berlubang membuat pengendara kendaraan tidak nyaman.

kerusakan jalan mulai terlihat di pintu masuk Pelabuhan Seba ke arah dalam kota. Hampir setiap 20 meter terdapat lubang yang menganga pada badan jalan. Hampir tidak ada bagian jalan yang tidak rusak. Satu-satunya jalan mulus dalam kota hanyalah lintasan menuju Bandara Terdamu-Seba.

Sejumlah masyarakat Seba mengaku kondisi jalan di Kota Seba sebenarnya lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Sebab sudah mulai ada perbaikan di beberapa ruas jalan.

Kondisi jalan yang paling parah adalah di kawasan pertokoan di Seba. Kawasan jalan di pintu Pelabuhan Seba sudah membentuk bukit-bukit kecil di tengah badan jalan. Kondisi ini berbahaya bagi kendaraan bermuatan berat.

Ama Kale, salah satu warga ketika melintas di depan Bank NTT Seba, mengatakan, perbaikan jalan saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah. Diharapkan pembangunan jalan bisa dilakukan secara merata di semua sudut kota sehingga -jalan dalam kota semakin baik.

Ama Kale yang bekerja sebagai tukang ojek itu, mengatakan, pengendara tidak bisa menghindar dari lubang jalan. Sebab hampir semua bagian jalan ada lubang.

Selain jalan berlubang, jalan di Kota Seba belum memiliki saluran drainase.